
Selama beberapa waktu ini, kawasan pantai timur Kabupaten Bengkalis, Riau, dicemari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Awalnya, limbah itu diduga berasal dari sejumlah perusahaan minyak dan gas yang ada di Bengkalis. Namun, dari hasil penelitian, limbah itu berasal dari kapar tangker minyak mentah. Kapal tersebut membuang limbahnya di Selat Malaka.
Menurut pemerintah setempat, peristiwa ini bukanlah yang pertama kali terjadi di wilayahnya. Setiap musim angin utara, pasti ada limbah B3 yang masuk ke wilayah itu.
Limbah B3 bisa merusak hutan bakau dan hewan laut. Hingga kini memang belum terlihat ada ikan yang mati akibat limbah itu. Tetapi jika dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan akan mengancam kelestarian hutan bakau dan hewan laut. Jika air pasang, gumpalan limbah itu akan menempel di pohon bakau. Begitu air surut, limbah akan tetap menempel di pohon bakau. selain itu, limbah juga akan tertinggal di tepi pantai.
Posting Komentar